
MMCKalteng – Pangkalan Bun – Sebagai upaya peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, RSUD Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun menggelar In House Training (IHT) Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) di Gedung Pertemuan IGD Lantai 3 RSSI Pangkalan Bun, Sabtu (3/12/2022). Kegiatan ini diikuti oleh dokter umum, dokter spesialis, perawat, bidan, apoteker, dan Tim PPRA RSSI yang dilakukan secara hybrid.
Ketua Panitia IHT PPRA Nyoman Dwi Maha Udiyana menyampaikan, maksud diselenggarakannya pelatihan PPRA adalah agar peserta memahami kebijakan nasional pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit, serta dapat melaksanakan PPRA dalam standar nasional akreditasi rumah sakit.
“Tujuan diselenggarakannya in house training PPRA ini difokuskan agar peserta dapat menjalankan Program PRA di rumah sakit, mulai dari tahap audit kuantitatif antibiotik sampai dengan tahap kualitatif antibiotic. Sehingga peserta dapat mengimplementasikan penggunaan antibiotik di rumah sakit secara bijak,” terang Nyoman.

Sementara itu, Direktur RSSI Pangkalan Bun Fachruddin dalam sambutannya menyampaikan, dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah Permenkes Nomor 8 tahun 2015. Kegiatan ini sangat penting dilakukan agar kita bisa bijak menggunakan antimikroba.
“Harapannya melalui in house training ini adalah agar RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dapat terus meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan. Sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat,” tutur Fachruddin.
Kegiatan IHT PPRA ini menghadirkan narasumber yang berkompeten pada bidangnya, yakni Asep Agus Supriatna yang menyampaikan materi tentang Pentingnya PPRA di Rumah Sakit. Kemudian narasumber Maya Khrisna menyampaikan materi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi MDRO, Nyoman Dwi Maha Udiyana dengan materi FORKKIT (Forum Kajian Kasus Infeksi Terintegrasi) serta Sri Monikawati membahas teknik sampling dan alur pemeriksaannya. (rssi pbun)/Edt:Ay
Sumber: MMC Kalteng