
MMCKalteng – Katingan – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Katingan Pransang didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Katingan Andrei Nathanael membuka secara langsung pelatihan peningkatan kapasitas Kader Pembangunan Manusia (KPM) dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Katingan tahun 2022, di Gedung Salawah Kasongan, Selasa (5/7/2022). Dalam sambutan Bupati Katingan yang dibacakan oleh Sekda Pransang menyampaikan bahwa sumber daya manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam hal bersaing. Menurutnya, dengan kualitas dan kemampuan individu yang rendah akan berdampak pada minimnya produktivitas dan daya saing anak-anak bangsa sebagai sumber daya yang diandalkan, sehingga dapat berpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya.
Dijelaskan, status gizi dan kesehatan ibu dan anak merupakan penentu kualitas sumber daya manusia yang mana status gizi dan kesehatan ibu pada masa prahamil, saat kehamilannya dan saat menyusui merupakan periode kritis atau yang dikenal dengan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Periode ini merupakan periode yang sensitif karena akibat yang ditimbulkan terhadap bayi akan bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi, sehingga dampak yang ditimbulkan dalam jangka pendek adalah terganggunya perkembangan dan pertumbuhan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh bayi. Sedangkan dalam jangka panjang adalah terjadinya gagal tumbuh pada bayi (stunting), menurunnya daya berpikir (kognitif), serta rendahnya kekebalan tubuh sehingga mudah terkena penyakit.

“Masalah gizi merupakan masalah yang kompleks, tidak semata-mata karena kurangnya asupan makanan. Di indonesia banyak faktor yang menjadi penyebab masalah gizi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Masalah langsung dipengaruhi oleh faktor makanan dan faktor tidak langsungnya ketersediaan dan pola konsumsi rumah tangga, kesehatan lingkungan serta pola asuh. Dalam rangka percepatan, perbaikan gizi masyarakat, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi yang fokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),” jelas Sekda.
Melalui Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (Rad-Pg) Kabupaten Katingan Tahun 2022, Sekda mengimbau agar upaya-upaya perbaikan gizi di sektor kesehatan selalu didukung oleh sektor non kesehatan. Terkait isu yang belum terselesaikan saat ini termasuk upaya perbaikan gizi 1000 hari pertama kehidupan (HPK), menjadi salah satu poin penting yang dilakukan melalui pendekatan keluarga. Diharapkan strategi pelayanan terintegrasi antar Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dilakukan melalui proses pembelajaran yang berkesinambungan diawali dengan identifikasi masalah di tingkat rumah tangga, merumuskan alternatif pemecahan bersama, menetapkan dan melaksanakan kegiatan serta pemantauan evaluasi. Keempat proses ini akan didampingi/difasilitasi oleh pendamping/fasilitator yang dapat berasal dari kader maupun tenaga kesehatan.

Di akhir sambutannya, Pransang mengajak semua pihak untuk bersatu padu dalam upaya mendukung (Rad-Pg) dalam rangka cegah stunting untuk menuju Kabupaten Katigan sehat, berprestasi dan percepatan perbaikan gizi 1.000 HPK. Sementara itu, di tempat yang sama Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Katingan Andrei Nathanael dalam laporannya menyampaikan maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan ini yaitu meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia di perdesaan, meningkatkan kepedulian masyarakat dan pemerintahan desa dalam penanganan dan pencegahan masalah stunting di tingkat desa, serta meningkatkan konvergensi dan koordinasi lintas sektor dalam penanganan stunting di tingkat desa.
Hadir dalam kegiatan ini, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Katingan, unsur Forkopimda Kabupaten Katingan, Kepala Dinas Transmigrasi dan Ketenagakerjaan Kabupaten Katingan, Camat se-Kabupaten Katingan, Kepala Desa se-Kabupaten Katingan, serta perwakilan Perangkat Daerah. (Sutie Maria/Foto:Sutie Maria/edt:rkh)
Sumber: MMC Kalteng