Palangka Raya, Mulai tahun 2022 lalu, Pemerintah Provinsi Kalteng telah melakukan renovasi Bundaran Besar dan Tugu Mahir Mahar yang berada di perempatan Jalan RTA Milono, Kota Palangka Raya.
Terkait hal itu, Wakil Gubernur Kalteng H. Edy Pratowo melakukan peninjauan terhadap perkembangan pembangunan/renovasi pada dua tempat tersebut, Jumat (5/5/23) pagi.

Dijelaskan Edy, dari peletakan batu pertama pembangunan/renovasi Bundaran Besar Palangka Raya telah dilakukan Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran pada tanggal 17 September 2022 lalu, pembangunan ditargetkan harus selesai pada Desember 2023 mendatang.
“Hari ini kita meninjau pekerjaan pemugaran Bundaran Besar dan Penataan Perempatan di Jalan Mahir Mahar Palangka Raya. Ini merupakan proyek multiyears program yang dijalankan Bapak Gubernur H. Sugianto Sabran yakni Pemerintah Provinsi sebagai icons, maka kita melihat progresnya sudah sampai mana karena pekerjaan ini harus selesai sampai akhir Desember 2023 mendatang,” kata Edy.
Wagub Edy Pratowo menjelaskan, rencananya kedua landmark Kota Palangka Raya tersebut pada awal Tahun 2024 mendatang sudah dapat diresmikan.
Informasi tambahan, pembangunan/renovasi Bundaran Besar nantinya akan berupa iconic modern dengan tambahan antara lain bangunan manara Talawang, bangunan museum dan biorama, amphitheater (tempat duduk menonton pertunjukan), air kolam serta taman untuk penghijauan kota tanpa merubah eksisting tugu Bundaran yang sudah ada.
“Berdasarkan informasi dari pimpro/PPTK, konsultan dan pihak pelaksana proyek Progres sampai dengan hari ini sudah mencapai 26 persen pekerjaan tersebut untuk Bundaran Besar. Pekerjaan 26 persen sampai saat ini karena mengerjakan mulai dari pondasi Tugu Talawang dengan ketinggian sekitar 45 meter disamping itu ada biorama, basement, dll, jadi pekerjaannya tidak mudah,” imbuhnya.
Wagub Edy Pratowo juga menekankan agar dalam pelaksanaan pembangunan, dilakukan dengan taat sesuai dengan kontrak pekerjaan batas waktu dan sebagainya termasuk kualitas hasil pekerjaan tersebut agar betul-betul dipertanggjawabkan dengan baik.
“Saya mau kontraktor betul-betul bekerja secara profesional melihat progres dan memperhitungkan waktu, kuantitas dan kualitas pekerjaan supaya tepat waktu serta estetika dan ini bisa memberikan nilai positif dan bermanfaat seperti apa yang diharapkan Bapak Gubernur. Dinas teknis juga agar melakukan pengawasan yang ketat. Finishingnya ingat agar dipertanggungjawabkan,” tandasnya.