//Karang Taruna Kalimantan Tengah Apresiasi Program Desa Pangan Aman dari Badan POM Palangka Raya

Karang Taruna Kalimantan Tengah Apresiasi Program Desa Pangan Aman dari Badan POM Palangka Raya

Program Desa Pangan Aman yang diluncurkan oleh Badan POM Palangka Raya mendapat apresiasi dari Karang Taruna Kalimantan Tengah, khususnya dari Chandra Ardinata selaku Ketua Karang Taruna Kalimantan Tengah. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat desa, serta menurunkan angka stunting yang masih menjadi masalah di Kalimantan Tengah.

“Kami sangat mendukung program ini, karena kami melihat bahwa masyarakat desa masih banyak yang kurang memperhatikan keamanan pangan. Banyak yang masih menggunakan bahan berbahaya seperti boraks, formalin, rhodamin B, dan methanyl yellow untuk mengawetkan atau menambah daya tarik makanan. Padahal, bahan-bahan ini sangat berbahaya bagi kesehatan dan bisa menyebabkan stunting pada anak-anak,” ujar Chandra Ardinata.

Chandra Ardinata juga mengapresiasi kegiatan Bimtek Kader Keamanan Pangan Desa yang digelar oleh Badan POM Palangka Raya pada tanggal 30-31 Mei 2023 di Aula Bappedalitbang Kabupaten Pulang Pisau. Kegiatan ini diikuti oleh 65 peserta dari empat desa, yaitu Desa Anjir Pulang, Desa Garantung, Desa Talio Hulu, dan Desa Tahai Jaya. Peserta terdiri dari lima orang PKK, lima kader Karang Taruna, dan lima orang Kader Guru setiap desa, serta satu orang petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau dan Puskesmas pendamping satu orang petugas dari masing-masing desa.

“Dengan adanya Bimtek ini, kami berharap kader-kader Keamanan Pangan Desa bisa menjadi agen perubahan di desa mereka masing-masing. Mereka bisa menyampaikan komunikasi, informasi, dan edukasi tentang keamanan pangan kepada masyarakat desa, serta melakukan pengawasan terhadap pangan yang beredar di desa. Kami juga berterima kasih kepada Badan POM Palangka Raya yang telah memberikan paket Rapid Test Kit untuk empat pengujian Bahan Berbahaya, sehingga kami bisa lebih mudah mengidentifikasi pangan yang aman dan tidak aman,” tambahnya.

Program Desa Pangan Aman ini merupakan salah satu program prioritas nasional yang membidik masyarakat desa agar mampu secara mandiri menyediakan pangan yang aman dan bermutu. Program ini juga sejalan dengan upaya Pemerintah mempercepat penurunan stunting, yang merupakan salah satu indikator pembangunan manusia. Stunting adalah kondisi di mana tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya, yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dan faktor lingkungan yang tidak mendukung.

Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 27,67 persen, yang berarti masih di atas standar WHO yang maksimal 20 persen. Di Kalimantan Tengah, angka stunting pada tahun 2022 mencapai 28,9 persen, yang menempatkan provinsi ini di peringkat ke-11 dari 34 provinsi di Indonesia. Dengan adanya Program Desa Pangan Aman, diharapkan angka stunting di Kalimantan Tengah bisa turun secara signifikan.